Gaya Rambut Jepang

Wabah rambut Jepang semakin luas melanda Indonesia. Hampir setiap salon menawarkan potongan rambut J-style itu. Sekarang tergantung kita, berani enggak tampil dengan gaya rambut ekstrem ini.

Dua orang cewek mampir ke sebuah salon yang punya cabang di hampir setiap sudut kota Jakarta. Baru melewati pintu, tiba-tiba mereka disodori sebuah majalah berisikan model-model rambut yang kelihatannya aneh. "Potong rambut model Jepang saja, lagi model lho!" ujar seorang haid dresser yang menunjukkan majalah tersebut. Hmmw… ternyata fenomena rambut Jepang ini sudah benar-benar meluas.

<>

Rambut lurus simetris dan panjang sempat menjadi ikon cewek cantik dan modis. Hampir semua cewek ingin memiliki model rambut seperti ini. Apalagi iklan-iklan sampo di televisi maupun di majalah biasanya menampilkan cewek cantik berambut panjang, lurus, dan hitam berkilau.

Tapi image itu kini telah berubah. Cewek cantik dan modis enggak harus punya rambut panjang lurus dan hitam berkilau. Potongan rambut asimetris dan warna-warni model Jepang ini justru sedang digemari. Buktinya jika beberapa waktu lalu hanya ada segelintir salon yang mengkhususkan diri dalam potongan rambut Jepang, sekarang sudah mulai meluas ke hampir semua salon.

Sebenarnya bagaimana sih potongan rambut Jepang ini? Apa istimewanya sampai membuat salon-salon pasang strategi menjepangkan diri?

Dari Jepang ke Asia

Rambut Jepang ini awalnya memang dipopulerkan di negara Jepang. Lalu menyeberang ke tetangganya, Korea dan Hongkong. Seperti kita tahu, ketiga negara ini memang dikenal sebagai kiblat mode Asia sehingga tidak heran jika apa yang lagi tren di sana akan diikuti oleh negara-negara Asia lainnya, termasuk Indonesia tentunya.

Hal ini juga diakui oleh Romy Kim, seorang hair dresser yang didatangkan langsung dari Korea oleh Habb Hair Gallery yang terletak di Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat. Kim mengakui kalau tren model rambut di Korea dan Jepang memang seperti yang sedang tren di Indonesia sekarang ini. Bedanya, di sana lebih ekstrem, baik dalam guntingan maupun pewarnaannya.

Mengenai model dan potongannya sendiri sebenarnya tidak mempunyai patokan yang pasti. Tetapi untuk memenuhi kualifikasi sebagai model rambut Jepang, setidaknya ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Di antaranya:

• Potongan rambut asimetris, yaitu potongan yang tidak rata. Misalnya bagian depan panjang, bagian belakang-nya pendek. Atau panjang rambut di sisi kiri dan kanannya berbeda.

• Potongan poni boleh simetris maupun asimetris.

• Bagian bawah rambut tipis. Potongan rambut semakin menipis ke bawah. Bahkan cenderung cepak di bagian bawahnya.

• Ujung rambut lancip. Dengan teknik razor (menggunakan pisau cukur) akan menghasilkan guntingan yang lancip dan tipis.

• Spike di bagian atas rambut. Bagian atas rambut biasanya lebih pendek cenderung berdiri kaku.

• Ikal di bagian bawah rambut. Tetapi ikalnya lebih besar-besar.

Untuk potongan rambut cowok pun tidak berbeda. Potongan spike dan messy hair masih berjaya. Hanya saja panjangnya lebih bervariasi. Memang sih rambut gondrong yang pernah ngetop di tahun 1990-an tidak kembali dalam wujud seutuhnya. Untuk tahun ini definisi gondrong lebih kepada "tidak cepak atau plontos". Sehingga rambut cowok pun bisa lebih "berantakan" tahun ini.

Salah satu keunggulan dari model rambut ini adalah kita tidak perlu repot men-setting- nya. Bahkan tanpa menyisir, rambut pun bisa terlihat keren kok. Untuk bantuan kesan dramatis memang diperlukan produk-produk styling rambut seperti hair wax dan foam. Tetapi pastinya tidak membutuhkan waktu yang lama.

Warna semakin mencolok

Bukan cuma modelnya yang semakin berani. Warna rambut pun semakin ekstrem. Hijau, ungu, merah, biru, golden blonde, abu-abu, silver, pink, sampai warna ash. Proses bleaching harus dilakukan untuk mendapatkan hasil warna mencolok seperti ini. Teknik pewarnaannya pun semakin bervariasi. Bukan sekadar highlight di bagian atas rambut, tetapi bisa lebih berani, bahkan enggak tanggung-tanggung mewarnai seluruh rambut dengan warna ekstrem!

Umumnya pewarna rambut yang digunakan tidak mudah ditemukan di supermarket atau toko kosmetik. Habb Hair Galery contohnya, mereka mengimpor pewarna rambut ekstrem ini langsung dari Korea walaupun harganya dipatok hampir sama dengan merek pewarna rambut lainnya yang banyak beredar di Indonesia.

Melihat model dan warnanya yang memang berani, menyebabkan kita harus berpikir berkali-kali untuk mengikuti model rambut ini. Risiko rambut menjadi rusak akibat bleaching dan pewarnanya misalnya, tetap menjadi salah satu pertimbangan. Belum lagi kalau ternyata potongan rambut yang berantakan ini tidak sesuai dengan kepribadian kita. Atau ternyata enggak cocok dengan bentuk wajah kita. Wah… bisa tidak sedap dipandang dong!

Jadi sebelum memutuskan untuk mengganti model rambut kita jadi J-Style, sebaiknya konsultasikan dulu dengan hair dresser atau teman terpercaya. Jangan hanya ikut-ikutan tren tanpa memahami isi dari tren itu sendiri. Tren hanyalah sebuah pilihan!

sumber : http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0503/04/muda/1599365.htm

Komentar

Postingan Populer